Pengertian
Sistem Bilangan
Sistem bilangan (number system) adalah suatu
cara untuk mewakili besaran dari suatu fisik. Sistem bilangan menggunakan suatu
bilangan dasar atau disebut basis (base). Sistem bilangan biasa menggunakan
logika. Macam - macam sistem bilangan ada 4, yaitu:
1. 1. Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan ini sering disebut sistem bilangan basis sepuluh (10).
Sistem Bilangan ini paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan ini menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu :
Sistem bilangan ini sering disebut sistem bilangan basis sepuluh (10).
Sistem Bilangan ini paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan ini menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu :
Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position
Value. Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan
Position Value. Absolut value (Nilai Mutlak dari masing-masing digit
bilangan). Position Value (Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit
bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan
dengan urutan posisinya).
1. 2. Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan ini sering disebut sistem bilangan basis dua (2). Angka 0 adalah off dan angka 1 adalah on. Sistem bilangan ini hanya menggunakan 2 macam simbol bilangan yaitu :
Sistem bilangan ini sering disebut sistem bilangan basis dua (2). Angka 0 adalah off dan angka 1 adalah on. Sistem bilangan ini hanya menggunakan 2 macam simbol bilangan yaitu :
1. 3. Sistem Bilangan Oktal
Sistem bilangan ini sering disebut sistem bilangan basis delapan (8). Sistem bilangan ini menggunakan 8 macam simbol bilangan yaitu :
Sistem bilangan ini sering disebut sistem bilangan basis delapan (8). Sistem bilangan ini menggunakan 8 macam simbol bilangan yaitu :
1. 4. Sistem Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan ini sering disebut sistem bilangan basis enambelas(16). Sistem bilangan ini menggunakan 16 macam simbol bilangan yaitu :
Sistem bilangan ini sering disebut sistem bilangan basis enambelas(16). Sistem bilangan ini menggunakan 16 macam simbol bilangan yaitu :
Huruf A itu sama dengan angka 10, huruf B sama dengan
11, huruf C sama dengan 12, huruf D sama dengan 13, huruf E sama dengan 14,
huruf F sama dengan 15.
Tabel
Konversi Sistem Bilangan
Berikut ini adalah contoh tabel konversi bilangan :
Cara Menghitung Sistem Bilangan
1. Desimal ke Biner
rumusnya yaitu dibagi dengan angka 2, karena sistem bilangan yang dituju (Biner) itu adalah berbasis 2. Seperti contoh:
1. Jika ada angka 20 desimal, maka binernya adalah?
<> 20/2 = 10 sisa 0
10/2 = 5 sisa 0
5/2 = 2 sisa 1
2/2 = 1 sisa 0
Jadi binernya adalah 10100.
<>Hasil biner diambil dari hasil paling akhir dan sisa.
rumusnya yaitu dibagi dengan angka 2, karena sistem bilangan yang dituju (Biner) itu adalah berbasis 2. Seperti contoh:
1. Jika ada angka 20 desimal, maka binernya adalah?
<> 20/2 = 10 sisa 0
10/2 = 5 sisa 0
5/2 = 2 sisa 1
2/2 = 1 sisa 0
Jadi binernya adalah 10100.
<>Hasil biner diambil dari hasil paling akhir dan sisa.
2. Jika ada
angka 35 desimal, maka binernya adalah?
<> 35/2 = 17 sisa 1
17/2 = 8 sisa 1
8/2 = 4 sisa 0
4/2 = 2 sisa 0
2/2 = 1 sisa 0
jadi binernya adalah 100011.
17/2 = 8 sisa 1
8/2 = 4 sisa 0
4/2 = 2 sisa 0
2/2 = 1 sisa 0
jadi binernya adalah 100011.
< <>Hasil biner diambil dari hasil paling akhir dan sisa.
2. Biner ke
Desimal
rumusnya yaitu :
rumusnya yaitu :
Keterangan:
M= nilai biner
n = urutan.
n = urutan.
Contoh
soal:
1. Jika ada angka 10100 biner, maka desimalnya berapa?
a. Cara dari belakang.
<> 10100 = 0x20 + 0x21 + 1x22 + 0x23 + 1x24
= 0x0 + 0x2 + 1x4 + 0x8 + 1x16
= 0 + 0 + 5 + 0 + 16
= 20.
1. Jika ada angka 10100 biner, maka desimalnya berapa?
a. Cara dari belakang.
<> 10100 = 0x20 + 0x21 + 1x22 + 0x23 + 1x24
= 0x0 + 0x2 + 1x4 + 0x8 + 1x16
= 0 + 0 + 5 + 0 + 16
= 20.
b.
cara dari depan.
<> 10100 = 1x24 + 0x23 + 1x22 + 0x21 + 0x20
= 1x16 + 0x8 + 1x4 +0x2 + 0x1
= 16 + 0 + 4 + 0 + 0
= 20.
<> 10100 = 1x24 + 0x23 + 1x22 + 0x21 + 0x20
= 1x16 + 0x8 + 1x4 +0x2 + 0x1
= 16 + 0 + 4 + 0 + 0
= 20.
3. Desimal ke
Oktal
rumusnya yaitu dibagi dengan angka 8, karena sistem bilangan yang dituju (Oktal) itu adalah berbasis 8. Seperti contoh:
1. Jika ada angka 20 desimal, maka oktalnya adalah?
<> 20 = 20/8 = 2 sisa 4
jadi oktalnya adalah 24.
2. Jika ada angka 10 desimal, maka oktalnya adalah?
<> 10 = 10/8 = 1 sisa 2
jadi oktalnya adalah 12.
rumusnya yaitu dibagi dengan angka 8, karena sistem bilangan yang dituju (Oktal) itu adalah berbasis 8. Seperti contoh:
1. Jika ada angka 20 desimal, maka oktalnya adalah?
<> 20 = 20/8 = 2 sisa 4
jadi oktalnya adalah 24.
2. Jika ada angka 10 desimal, maka oktalnya adalah?
<> 10 = 10/8 = 1 sisa 2
jadi oktalnya adalah 12.
4. Oktal ke
Desimal
rumusnya yaitu :
rumusnya yaitu :
Keterangan : M =
nilai oktal
n = urutan.
n = urutan.
Contoh soal:
1. Jika ada angka 24 oktal, maka desimalnya adalah?
<> 24 = ?
24 = 4x80 + 2x81
= 16 + 4
= 20.
1. Jika ada angka 24 oktal, maka desimalnya adalah?
<> 24 = ?
24 = 4x80 + 2x81
= 16 + 4
= 20.
5. Desimal ke
Hexadesimal
Rumusnya
yaitu dibagi dengan angka 16, karena sistem bilangan yang dituju (Hexadesimal)
itu adalah berbasis 16. Seperti contoh:
1. Jika ada angka 20 desimal,maka hexadesimalnya berapa?
<> 20= 20/16 = 1 sisa 0
jadi hexadesimalnya adalah 10.
2. Jika ada angka 42 desimal, maka hexadesimalnya berapa?
<> 42 = 42/16 = 2 sisa 10
= 2A . (dalam Hexadesimal A adalah 10)
jadi hexadesimalnya adalah 2A.
3. Jika ada angka 35 desimal, maka hexadesimalnya berapa?
<> 35 = 35/16 = 2 sisa 3
jadi hexadesimalnya adalah 23.
1. Jika ada angka 20 desimal,maka hexadesimalnya berapa?
<> 20= 20/16 = 1 sisa 0
jadi hexadesimalnya adalah 10.
2. Jika ada angka 42 desimal, maka hexadesimalnya berapa?
<> 42 = 42/16 = 2 sisa 10
= 2A . (dalam Hexadesimal A adalah 10)
jadi hexadesimalnya adalah 2A.
3. Jika ada angka 35 desimal, maka hexadesimalnya berapa?
<> 35 = 35/16 = 2 sisa 3
jadi hexadesimalnya adalah 23.
6. Hexadesimal
ke Desimal
rumusnya yaitu:
rumusnya yaitu:
Keterangan: M = nilai hexadesimal
n = urutan.
n = urutan.
Contoh soal:
1. Jika ada angka 23 hexadesimal, maka desimalnya berapa?
<> 23 = 3x160 + 2x161
= 3 + 32
= 35.
2. Jika ada angka 5F hexadesimal, maka desimalnya berapa?
<> 5F = 5x161 + Fx160
= 5x161 + 15x160
= 80 + 15
= 95.
1. Jika ada angka 23 hexadesimal, maka desimalnya berapa?
<> 23 = 3x160 + 2x161
= 3 + 32
= 35.
2. Jika ada angka 5F hexadesimal, maka desimalnya berapa?
<> 5F = 5x161 + Fx160
= 5x161 + 15x160
= 80 + 15
= 95.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar